Jurnalif.com,Mataram– Makam Syaikh Maulana Mustafa Kemal merupakan makam ulama yang banyak dikunjungi peziarah. Tak hanya peziarah dari sekitar pulau Lombok, makam yang terletak di jln Mulawarman, Pagesangan Barat, Kota Mataram ini juga dikunjungi rombongan dari luar Lombok, termasuk dari Pulau Jawa.
“Makam ini selain warga setempat ada banyak luar lombok juga datang ke sini,”ujar pak Ahmad pekerja perbaikan makam ketika ditemui wartawan jurnalif.com, Selasa (18/10/2022).
Syaikh Maulana Mustafa Kamil dikenal sebagai sosok yang menebarkan karomah-karomah di Sekarbela. Diketahui ulama ini adalah seorang santri yang belajar ke Mekkah. Sebagai asisten dari gurunya, konon Syaikh Mustafa bisa menjawab pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh murid-murid lainnya.
Kepala Lingkungan Pesinggahan Sekarbela, Fathullah mengatakan pada saat itulah Syaikh Maulana Mustafa Kemal dikenal dengan kecerdasannya, “Pada saat beliau pulang banyak karomah-karomah yang dilihat oleh warga disini,” kata Fathullah.
Fathullah mengatakan, Syaikh Mustafa Kemal juga mendirikan masjid yang diberi nama masjid Al Mustafa. Di masjid itu sang ulama juga membuat sumur yang dikenal dengan sumur keramat. Warga Sekarbela mengenal sumur itu kerap mengeluarkan bau yang wangi pada kurun waktu tertentu. .
Di area pemakaman Makam Syaikh Maulana Mustafa Kemal terdapat puluhan makam tuan guru dan ulama, namun hanya ada tiga makam khusus tuan guru atau para ulama yang bangunkan atap dan tembok, serta memiliki pintu.
Makam Syaikh Maulana Mustafa Kemal salah satu dari tiga makam khusus tersebut. Bangunan makamnya dikelilingi tembok dan pagar berwarna putih. “Ketika kita hendak masuk ke makam, kita ucapkan salam dan diakhiri dengan mendoakan beliau,” ucap Fathullah.
Di samping makam Syaikh Maulana Mustafa Kemal, terdapat makam istri dan juga anak anaknya. Maulana Mustafa Kemal berasal dari Dompu, dan wafat kurang lebih tahun 1330 H atau 1912 M. Sang ulama menikahi seorang warga Sekarbela dan menetap hingga akhir hayatnya.
Di dalam makam terpampang dinding silsilah keturunan dari Syaikh Maulana Mustafa Kemal, mulai dari orangtuanya, istri hingga keturunannya. “makam beliau ini di bersihkan dalam satu kali seminggu oleh salah satu warga sekitar di sekarbela”,ungkapnya fathullah
Di samping makam Syaikh Maulana Mustafa Kemal terdapat rumah tajuk atau bahasa sasaknya Bale Tajuk yang di peruntukkan untuk orang-orang yang tahlilan dan berdoa untuk orang yang sudah meninggal.
Baiq Aisyah/ KPI UIN Mataram