JURNALIF – Lombok Tengah. Konsep kawasan rumah pangan lestari (KRPL) ala mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Bunklotok, Desa Batujai, Lombok Tengah, layak untuk dicoba selama pandemi COVID-19.
Bersama dengan Forum Aspirasi Mahasiswa Batujai (Formasi) dan Karang Taruna (KT) Batujai, konsep KRPL ini sangat bermanfaat untuk menyiasati harga kebutuhan pangan di Lombok.
“Konsep acara ini disiapkan dari awal kami mulai KKN. Bersama dengan warga sekitar untuk agar konsep KRPL bisa diteruskan oleh warga sekitar,” jelas Milawati, Ketua KKN PLP Unram, Kamis (10/2/2022).
Konsep KRPL ujar Mila, mulai disiapkan selama kurun waktu dua minggu. Mulai tanggal 20 Desember sampai dengan 4 Januari 2022.
Mila mengaku, konsep ini KRPL sendiri dilakukan dengan mendatangi warga dari rumah ke rumah. Seluruh warga kata Mila diberikan sosialisasi menanam tanaman sederhana di halaman rumah mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. “Seperti cabai, tomat dan tanaman mudah tumbuh lainnya yang penting bisa disantap,” katanya.
Konsep KRPL sangat sederhana. Warga di Dusun Bunklotok diberikan Teknik pupuk, tanam dan perawatan tanaman selama proses KKN.
Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa KKN Desa Batujai, Karnan mengatakan bahwa konsep KRPL umumnya memanfaatkan potensi lokal yang mampu digarap dengan baik oleh warga sekitar.
“Ini beda dengan yang akan ditemukan di KRPL biasanya. Dengan pembudidayaan cacing, fermentasi kotoran sapi, dan pemanfaatan potensi lokal ini menjadi daya tarik tersendiri. Apa yang biasanya dianggap sampah, kita ubah menjadi emas,” katanya.
Awalnya Dosen Fakultas Mipa ini mengaku tidak menyangka konsep KRPL menggunakan sampah ini bisa diaplikasikan. Namun faktanya, seluruh mahasiswa mampu mengembangkannya dengan konsep yang cukup sederhana.
Tanaman sayur seperti pakcoy, sawi, cabe, kol, tomat, terong, saledri, buah nangka, buah durian, minyak kayu putih, jambu kristal, dan tanaman obat-obatan seperti kunyit putih, lengkuas, temulawak, jahe merah bisa tumbuh subur.
Karnan juga mengaku, pupuk kompos kotoran cacing (kascing) yang dibungkus menggunakan polybag, dan bibit buah-buahan ini sangat manjur untuk menyuburkan lahan.
Menurut Kepala Dusun Bunklotok Desa Batujai Muhsin, mahasiswa KKN tahun ini memperlihatkan hasil dan kerja nyata di tengah warga Bunklotok. “Saya bangga, Unram telah memilih dusun kami sebagai tempat pembentukan KRPL. Dengan adanya kegiatan ini, saya merasa warga bisa memepelajari cara bercocok tanam yang benar,” pungkas Muhsin.
Penulis: Milawati, mahasiswa Universitas Mataram